Deep Condolence for ananda Zahra (8 years old)
Copas
tulisan pak Amril TG di
http://sosbud.kompasiana.com/2012/08/31/mempertanyakan-tanggung-jawab-dan-nurani-pelaku-tabrak-lari/
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Saya
terhenyak saat membaca berita yang tertera di mailing list Cikarang
Baru setelah kami sekeluarga baru keluar menonton film “Brandal-Brandal
Ciliwung” Jum’at (17/8) sore. Saya memang baru menyalakan Blackberry
dan seketika saya merasa seluruh persendian saya lemas, saat membaca
bait demi bait email dilayar handphone itu. Tanpa terasa air mata saya
menitik ketika spontan memeluk erat si bungsu Alya.yang terlihat
kebingungan. Sebuah berita duka. Zahra (8 tahun), anak tercinta sahabat
kami di milis Cikarang Baru dan Grup Sepeda Cikarang Baru Cycling
(CBC), Pak Sanusi Reza, meninggal dunia dan menjadi korban tabrak lari
saat menyeberang di Jalan Rusa Raya Perumahan Cikarang Baru, sekitar
pukul 13.00 siang.
Saya
memandang lekat kedua anak saya dan membayangkan betapa sedihnya Pak
Sanusi ditinggal putri tercinta. Seorang ayah biasanya memiliki
kedekatan emosional yang sangat kuat dengan anak perempuannya. Sebagai
sesama ayah yang memiliki anak perempuan, tentu saja saya sungguh dapat
merasakan kepedihan yang melanda batin Pak Sanusi.Terlebih menjelang
saat-saat bahagia saat merayakan Idul Fitri 1433 H.
Almarhum
ananda Zahra dikebumikan sore harinya dipemakaman Tegaldanas, tak jauh
dari kediaman keluarga di Perumahan Cikarang Baru.
Sejak
kejadian itu mailing list Cikarang Baru begitu ramai dengan berbagai
posting menanggapi kejadian ini. Fokus utama tentu saja adalah pelaku
tabrak lari yang hingga saat ini belum tertangkap. Peristiwa yang
terjadi pada masa-masa puncak sibuk mudik dan akhir Ramadhan, tidak
menyurutkan langkah teman-teman warga mailing list Cikarang Baru untuk
tidak hanya memberikan dukungan moril pada Pak Sanusi sekeluarga, juga
berusaha–secara independen–mengungkap pelaku tabrak lari tersebut.
Beberapa kawan yang sudah mudik lebih dulu, bahkan pulang kembali ke
Cikarang untuk memberikan dukungan pengungkapan kasus ini dengan
menggali informasi di lokasi kejadian dan melakukan update terbaru di
mailing list.
Dari
beberapa fakta dilapangan diperoleh informasi bahwa sesudah menabrak
ananda Zahra, pengemudi itu berusaha kabur dengan mencoba menabrak
orang-orang disekitar lokasi yang menghalanginya. Menurut saksi, mobil
penabrak memang melaju dengan kecepatan tinggi dan terkesan
ugal-ugalan. Salah satu saksi sempat menorehkan nomor polisi kendaraan
tersebut di sebuah papan pada bangunan semi permanen yang sering dipakai
untuk berjualan sayur di ujung jalan Rusa Raya. Nomor itu memang tidak
lengkap karena ditulis dalam keadaan darurat sesaat setelah saksi
tersebut menghindar karena hampir ditabrak. Nomornya adalah B 146.
“Pelaku saya hanya lihat memakai baju putih, rambut ikal agak panjang,
kendaran Avanza Silver,” kata saksi yang hanya lulusan kelas IV SD dan
kebetulan memiliki anak yang seumuran dengan almarhum Zahra.
Fakta
diatas kian diperkuat dengan rekaman kamera CCTV tak jauh dari lokasi
kejadian yang menampilkan mobil penabrak Avanza Silver melintas
dibelakang sebuah mobil berwarna hitam. Foto kamera CCTV diatas
menampilkan jepretan sekitar 10 detik sebelum kejadian tabrak lari
terjadi. Seluruh informasi yang diperoleh telah diberikan kepada pihak
berwajib dan konon berdasarkan berita terakhir pelakunya sudah mulai
bisa teridentifikasi.
Perasaan geram atas perilaku
pengecut dan jiwa kerdil sang penabrak lari sungguh membuat saya dan
teman-teman milis Cikarang Baru berharap agar sang pelaku segera
ditangkap dan diberikan hukuman yang adil dan setimpal. Mengakui
kesalahan atau kecerobohannya menghilangkan nyawa putri kesayangan Pak
Sanusi akan sangat dihargai dibanding kabur meninggalkan tanggung
jawab. Dimana hati nurani kemanusiaan sang penabrak ? Kami sangat
mengutuk kekerdilan jiwa si pelaku
Teman-teman mailing
list Cikarang Baru kemudian berinisiatif untuk memasang spanduk di
lokasi kejadian untuk mengenang peristiwa tragis itu, sekaligus
mengingatkan agar pelakunya segera sadar dan menyerahkan diri untuk
melalui proses hukum atas apa yang sudah dilakukannya. Tidak hanya itu
spanduk tersebut tentu saja mengingatkan siapa saja untuk berhati-hati
dan waspada mengendarai kendaraan agar tidak membahayakan nyawa orang
lain, terlebih di kawasan perumahan yang padat penduduk.
Saya dan keluarga berdoa semoga ananda Zahra mendapatkan tempat
terbaik disisi Allah SWT dan Pak Sanusi Reza sekeluarga diberikan
ketabahan serta keikhlasan menghadapi musibah berat ini.Semoga saja
kasus tabrakan tersebut segera terungkap dan pelakunya tertangkap dalam
waktu cepat. Di keheningan malam saat menulis artikel ini, tanpa terasa
mata saya basah terharu saat membaca puisi yang dipersembahkan pak
Faisal Mahbub, salah satu anggota milis Cikarang Baru, untuk ananda
almarhum Zahra.
Berbaringlah dengan tenang, bidadari kecilku…
Cahaya hati ayah dan ibu
Rasakan hangat dekapan para malaikat…
Yang menyambutmu dan takkan melepaskanmu walau sesaat
Kini engkau menari dan berceloteh di taman surga, taman impian semua orang…
Hari Jum’at, penghujung Ramadhan, telah dipilih Tuhan untuk bertemu denganmu
Mengiringi kepergianmu wahai bunga di hati ayah dan bunda, teruntai do’a meski ada sesak dalam dada…
‘Ya
Rabb Pemegang semua jiwa, semoga Engkau memberikan ikat rambut yg
terindah kepada Zahra sehingga ia bisa menari di Taman SurgaMU’
‘Ya
Tuhan Pemilik semua alam, tak ada yang bisa mencegah KetentuanMu,
untuk itu berilah kekuatan kesabaran dan keikhlasan bagi kami yg
mencintai Zahra’
‘Ya Rahman Ya Rahim,
jadikan Zahra menjadi bidadari SurgaMU, yang akan menyambut kedua
orangtuanya kelak dengan wajah dan senyum surgawinya’
‘Ya
Allah, Tak ada tuhan selain Engkau, berilah kami kekuatan untuk
memelihara amanahMU yg tersisa, di sisa hidup kami di dunia’.